Selasa, 11 September 2012

Sekilas Multiple Intelligences

Pendidikan adalah pintu gerbang menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Setiap anak yang terlahir di muka bumi dikaruniai talenta masing-masing. Lalu bagaimana seharusnya orangtua, guru, sekolah bahkan pemerintah sebagai pengambil kebijakan maju-mundurnya pendidikan secara keseluruhan di negeri ini.
Mengutip tulisan Munif Chatib dalam bukunya "Orangtuanya Manusia" Multiple Intelligences merupakan teori kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikolog dari Harvard University, bahwa setiap anak punya kecenderungan kecerdasan dari sembilan kecerdasan, yaitu: cerdas bahasa (linguistik), cerdas matematis-logis(kognitif), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas musik, cerdas gerak (kinestesis), cerdas bergaul (interpersonal), cerdas diri (intrapersonal), cerdas alam, dan cerdas eksistensial.
Namun, di negeri ini masih terlalu mengagungkan satu kecerdasan saja yaitu kecerdasan kognitif. Anak dikatakan cerdas jika nilai matematikanya 90 atau 100, tapi sebaliknya anak dikatakan bodoh jika nilai kognitifnya di bawah 50 sementara pelajaran yang lain misal; dibidang keolahragaan atau kesenian nilainya 80 atau 90. Hal ini dikuatkan adanya Ujian Nasional dengan nilai kelulusan minimalnya, yang mana dimata siswa, orangtua, guru, sekolah begitu mengagungkan Ujian Nasional. Bahkan UN bisa menjadi hantu yang sangat menakutkan bagi siswa, guru, sekolah. Sehingga banyak sekolah yang berlomba-lomba untuk mengantarkan siswanya sukses UN meskipun harus mengesampingkan kejujuran. Tidak heran setiap UN selesai selalu ada ketidakberesan dalam pelaksanaannya. Yang soal bocorlah, kunci jawaban beredarlah, dan masih banyak kasus-kasus yang lain.
Sebagai orangtua kita seharusnya sadar bahwa setiap anak adalah seorang juara yang menjadi bintang di bidangnya masing-masing. Bagaimana seharusnya orangtua, guru dan sekolah seharusnya bersikap? Silahkan klik di www.nextworldview.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar